Jumat, 20 Mei 2011

Inilah Sejarah Dua Malaikat Yang Mengajarkan Ilmu Sihir


Alkisah pada masa kerajaan Babilonia kuno, ilmu2 sihir merajalela. Dukun2 santet, ilmu pelet dan lain2 yang kelasnya mungkin jauh lebih lebih sakti dari jaman sekarang muncul dimana2.

Orang2 beriman dan bertaqwa pada waktu itu mulai terdesak oleh para penganut ajaran setan ini. Dan situasi kerajaan Babilonia pun menjadi resah, karena ahli2 sihir setan ini mulai melebarkan pengaruhnya ke istana.

Sementara itu dilangit terjadi insiden, beberapa malaikat sedang membicarakan mengenai kejahatan dan kerusakan manusia.

Para malaikat berkata "Anak-anak Adam itu, Engkau jadikan mereka makhluk pilihan-MU di bumi tetapi mereka mendurhakai-MU".
Allah SWT berfirman "Sungguh jika Aku turunkan kamu kesana dan Aku bentuk kamu seperti pembentukan mereka, niscaya kamu akan melakukan sebagaimana yang mereka lakukan juga".

Para malaikat menjawab "Maha Suci Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami mendurhakai-MU!".
Allah SWT berfirman "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui".

Malaikat berkata, "Kami lebih patuh pada Engkau dibanding anak keturunan Adam".
Kepada malaikat, Allah SWT berfirman kepada malaikat, "Pilihlah dua yang termulia antara kamu!"
Malaikat menjawab "Tuhanku, biarlah Harut dan Marut yang melakukannya".
Harut dan Marut pun diturunkan ke bumi dan di beri sifat-sifat yang sama seperti yang melekat pada manusia (Nafsu, Shyawat, Akal, dll).


Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja'far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a.

Demikian Allah menunjukkan kebijaksanaanya. Allah mengutus 2 dari para malaikat yang sedang berdiskusi tadi ke bumi dengan dibekali hawa nafsu. Mereka turun ke bumi dengan membawa tugas, yaitu mengajarkan manusia pengetahuan ilmu sihir, yang tujuannya adalah untuk melawan ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus mengajarkan manusia kebaikan.

Mereka (para setan) mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan : "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan anatara seorang (suami) dengan isterinya. QS. Al-Baqarah : 102

Dan dimulailah misi mereka mengajarkan orang2 dikerajaan Babilon beberapa pengetahuan ilmu sihir dan cara melawan ilmu sihir setan.

Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon. Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk mempelajari ilmu2 sihir setan lagi.

Diriwatkan dari Ali bin Abi Thalib ra : kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. (al Jami li Ahkamil Qur'an juz II hal 472).

Akhirnya, sebagai penghargaan terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat sebagai guru besar, penguasa kerajan Babilon memberikan mereka kedudukan tinggi sebagai penasihat kerajaan dan harta yang berlimpah.

Namun ternyata kedudukan tinggi dan harta itu perlahan-lahan mulai membuat hawa nafsu Harut dan Marut menjadi tak terkendali. Mereka akhirnya mabuk dalam kenikmatan duniawi dan melupakan tugas2 mereka sebagai manusia. Dan berakhir dengan sebuah skandal.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. :
Dengan kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah). Zahrah pun mendatangi kedua malaikat itu untuk mengujinya. Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan zahrah hingga timbullah keinginan (hasrat) terhadapnya.

Zahrah berkata "Maukah kamu mengucapkan kalimat mentera Musyrik?"
Kedua malaikat itu menjawab, "Tidak, demi Allah, sedikitpun kami tidak mau mempersekutukan Allah untuk selama-lamanya!"

Zahrah meninggalkan mereka berdua. Beberapa saat kemudian, dia kembali lagi membawa anak kecil. Sambil mendekati kedua malaikat itu Zahrah berkata, "Bersediakah kamu membunuh anak kecil ini!"
Kedua malaikat itu menjawab, "Tentu saja tidak, demi Allah selamanya aku tidak akan membunuhnya!"

Zahrah meninggalkan mereka dan datang sambil membawa segelas arak. Setelah merayu mereka, akhirnya Zahrah berkata " aku tidak mengikuti kamu sebelum kamu berdua meminum arak ini!"

akhirnya kedua malaikat meminumnya hingga mabuk dan kemudian mereka berzina dengan Zahrah sebelum akhirnya membunuh anak kecil itu, dan mengucapkan kalimat mantera musyrik.

Singkat cerita, beberapa hari setelah terjadinya skandal ini datanglah Malaikat Jibril dari langit memberi tahu Harut dan Marut bahwa masa tugas mereka telah berakhir. dan mereka dipanggil kembali ke langit untuk melapor. Betapa kagetnya Harut dan Marut, karena saat itu juga ingatan mereka sebagai malaikat telah kembali.

Diriwayatkan oleh Makhkul, dari Mu'adz,
Maka datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada mereka. Pada saat Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut menangis sambil berkata, "Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut seperti ini?"

Dengan ketakutan yang dahsyat, Harut dan Marut kembali ke langit untuk melaporkan tugas mereka kepada Allah.

Maka disaksikan para malaikat yang lain, Harut dan Marut melaporkan tugas2nya sebagai manusia, yang berakhir dengan skandal dosa. Saat itu juga seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah. Karena mereka menyadari betapa tidak mudahnya menjadi manusia. dan betapa masih ada manusia2 baik yang tidak layak di azab.

Akhirnya Allah menutup sidang itu dengan menawarkan pada Harut dan Marut pilihan : Ingin di azab didunia, atau ingin di azab di akhirat. Harut dan Marut yang mengetahui betapa dahsyatnya azab akhirat tentu saja langsung memilih di azab di dunia.

Dan menurut berbagai kisah, Harut dan Marut hingga kini masih tergantung dengan keadaan kaki di atas dan kepala di bawah. Pernah ada seorang wanita tua dari wilayah sekitar Babilon yang melaporkan kepada Nabi Muhammad saw bahwa dia telah melihat dua orang malaikat ini di sebuah sumur tua di gurun wilayah Babilon.



Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada mereka dan tidak memberi manfaat. Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukar (Kitabullah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan diakhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui. Al-Baqarah : 102

Riwayat ini sebagiannya berdasarkan Hikayat. Hanya Allah yang mengetahui kejadian yang sebenarnya. Wallahu A'lam Bish showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar