Jumat, 25 Maret 2011
Al Quran Menjawab Hati Yang Bersedih
Pemutih dan Perawatan Wajah Ala Rosulullah
Kamis, 24 Maret 2011
Gambaran Neraka Menurut Islam
Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata:
Jibril datang kepada Nabi saw pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi Muhammad s aw. “Mengapa aku melihat kau berubah muka?”
Jawabnya: “Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya.”
Lalu nabi Muhammad s aw. bersabda: “Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam.”
Jawabnya: “Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya karena panasnya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Qur’an itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi, dan minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.”
Nabi Muhammad saw. bertanya: “Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?”
Jawabnya: “Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali lipat.”
Tanya Rasulullah s. a. w.: “Siapakah penduduk masing-masing pintu?”
Jawab Jibril: “Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a. s. serta keluarga Fir’aun sedang namanya Al-Hawiyah. Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim, pintu ketiga tempat orang shobi’in bernama Saqar. Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha, pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah. Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa’eir.” Kemudian Jibril diam segan pada Rasulullah s. a. w. sehingga ditanya: “Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?” Jawabnya: “Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat.”
Maka nabi saw. jatuh pengsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibril meletakkan kepala nabi s. a. w. di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar nabi Muhammad saw bersabda: “Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?”
Jawabnya: “Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu.”
Kemudian nabi s.a. w. menangis, Jibril juga menangis, kemudian nabi Muhammad saw. Masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sholat kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sholat selalu menangis dan minta kepada Allah.
Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu:
1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat
Wallahu alam.
Mata Horus = Dajjal Bermata Satu (Antikristus)
Inilah Sebabnya Kita Di Perintahkan Membaca AlQuran Meski Tidak Mengerti Artinya
12 Tempat Favorit Mangkalnya Setan
Senin, 21 Maret 2011
Ilmu Hati, Rahasia Mencegah & Mengobati Penyakit Parah Sekalipun
Rahasia Penting Dibalik Sujud Dalam Gerakan Sholat
7 Kebenaran Islam Yang Mutlak
Buah dari Taqwa
Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang taqwa. Jadi di pandangan Allah orang-orang seperti inilah yang mulia. Allah lah yang tahu siapa diantara hambaNya yang taqwa. Allah lah yang memahami siapa yang taqwa itu. Jadi taqwa merupakan ukuran kemuliaan disisi Allah, bukan disisi manusia.
Orang yang bertaqwa akan senantiasa berdzikir kepada Allah dalam perjalanan hidupnya. Dzikir kepada Allah merupakan tanda senantiasa ingat kepada Allah. Dan ingat kepada Allah merupakan tanda bahwa dirinya dicintai Allah. Jadi disinilah terasakan bagaimana ketaqwaan ini akan dibimbing oleh Allah sehingga kehidupannya senantiasa penuh berkah.
Harta bukan satu-satu jalannya menuju taqwa kepada Allah. Demikian juga ilmu, keturunan dan kedudukan. Orang bertaqwa menempatkan ketundukan dirinya kepada Allah sebagai sebuah tanda bahwa dirinya adalah hamba Allah. Hamba yang tergantung kepada Allah. Hamba yang ruhnya ketika dipanggil Allah akan ridha. Hamba yang merasa tenang dalam segala keadaan baik di masa sulit dan senang, masa berkdudukan atau tidak, masa kaya atau kekurangan, karena berdzikir kepada Allah menimbulkan ketenteraman.
Merasakan bagaimana taqwa ini menjadikan Allah sebagai pembimbing, sebagai gantungan dan harapan. Semuanya tidak hanya sampai kepada akal dan logika tetapi taqwa juga melingkupi dan terutama dalam qalbu. Sehingga orang bertaqwa ketika disebut nama Allah bergetar hatinya, terasakan sekali bagaimana kehadiranNya di dunia ini.
Mereka yang bertaqwa akan mendapatkan buahnya di dunia maupun di akhirat.
1. Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. (65:2)
2. Mendapatkan rezeki tanpa diduga-duga
dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (65:3)
3. Mendapatkan kemudahan dalam urusannya
….dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (65:4)
4. Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan
Barangsiapa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. (65: bertakwa k2)
5. Mendapatkan sikap furqan
Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar. (8:29)
6. Mendapatkan berkah dari langit dan bumi
Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (7:96)
7. Menerima penghapusan dan pengampunan dosa
"Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar". (8:29)
…. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya. (65:5)
Mereka yang Allah masukkan sebagai orang bertaqwa niscaya mendapat keberuntungan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Namun demikian tidak selalu menjadi indikator bahwa orang-orang bertaqwa itu kaya dan tinggi kedudukannya. Allah lah yang akan menentukan semuanya, kewajiban kita adalah bertaqwa hanya kepada Allah Swt.
Doa adalah Senjata Kita
Wahai sahabat …berdoalah kepada Allah…kerena doa adalah senjata kita, kerena doa adalah benteng kita dari tipu daya syaithonsyaithon .Berdoalah kepada Allah baik di kala lapang maupun sempit dalam keadaan mudah maupun sulit.Berdoalah kepada-Nya dengan penuh kepasrahan,dengan penuh ketundukan ,menagislah…berharaplah…bertobatlah.Berdoalah kepada Nya dengan penuh kemantapan dan keyakinan,Yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan doa-doa kita.
Yakinlah ketika kita berdoa,saat itulah keluasan akan anugerah –Nya akan datang, pertolongan dari-Nya akan segera datang,bantuan akan segara nampak serta kemenangan akan segera hadir dalam kehidupan kita.
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ?Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikit lah kamu mengingati(Nya).Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya?” ( QS an-Naml :62)
Dengan doa,Allah akan menolong orang yang tertimpa kesulitan, menolong orang yang didhzalimi , memberi petunjuk kepada orang yang sesat,menyembuhkan orang yang sakit,dan meringankan beban orang yang mendapat cobaan.
Disebabkan oleh doa,Nabi Nuh bersama orang-orang yang beriman bersamanya diselamatkan oleh Allah dan orang-orang kafir ditenggelamkan .Disebabkan oleh doa pula Nabi Yunus selamat dari perut ikan paus , setelah tiga malam berada dalam kegelapannya.Disebabkan oleh doa ,kesulitan yang menimpa Nabi Ayyub diangkat oleh Allah,disebabkan oleh doa,Nabi Musa diselamatkan oleh Allah dari Fir’aun dan kaumnya.
Sahabat…doa kita kepada Rabb terhitung sebagai wujud lain dari ibadah .Juga sebagai bukti ketaatan besar yang akan mendatangkan suatu pemberian lebih dari apa yang Anda minta.Seorang hamba yang menemukan nilai indah sebuah doa akan merasa puas , tidak akan bersedih , berduka maupun gelisah.
Sahabat..ketika semua harapan kita sudah putus, sudah buntu jangan bingung dan gelisah. Ingatlah Rabb tempat bergantungnya segala sesuatu.Berdoalah kepada-Nya,hilangkan kesombongan kita,mintalah ,memohonlah kepada-Nya.Ketika pintu manusia tertutup untuk kita, pintu Allah masih selalu terbuka untuk kita .Allah Maha Dekat, Allah Maha Mendengar,dan Allah Maha Mengabulkan.
Sahabat..kita sebagai hamba yang lemah membutuhkan pertolongan dari Rabb yang Maha Kuat.Kita selalu diperintahkan berdoa kepada-Nya.”Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (Qs.al-Mu’min :60).
Ketika kita tertimpa bencana,terhimpit akan kesulitan hidup, dilanda musibah maka getarkanlah selalu hati kita untuk mengingat-Nya.Basahi lisan kita dengan dzikir dan doa-doa kita.Janganlah malu untuk meminta kepada-Nya,angkatlah telapak tangan kita, pujilah Allah atas segala limpahan karunia yang diberikan kepada kita, bersholawatlah kepada Rasulullah semoga dengan syafaatnya kita mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat, ungkapkanlah asa-asa kita kepada Allah dengan penuh harap, sampaikan semua permintaan kepada-Nya,..hadirkan hati kita, akhiri dengan pujian kepada Allah ,dan semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur.Berbaik sangkalah kepada Robb kita,tunggulah belas kasih-Nya,tetaplah ketuk pintu kasih-Nya,bersabarlah sampai keputusan Allah datang kepada kita.Yakinlah bahwa apa yang diberikan Allah adalah yang terbaik bagi kita,karena Allah Maha Tahu apa yang kita butuhkan.
Sahabat…berdoalah..karena doa adalah senjata ampuh kita, semoga kita diberikan kemudahan untuk ingat dan senantiasa berdoa kepada-Nya baik di kala lapang maupun sempit. Amin.
Wallahua’lam bi showab.
Doa Tolak Musibah Yang Datang Secara Tiba-Tiba
Suatu ketika putera sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu ’anhu bernama Aban bin Ustman rahimahullahmeriwayatkan sebuah hadits Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang di dalamnya terdapat doa untuk memohon perlindungan Allah Ta’ala agar tidak tertimpa musibah yang datang secara mengejutkan. Doa tersebut berbunyi sebagai berikut:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ
فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
'BISMILLAAHIL LADZII LAA YADLURRU MA'AS MIHI SYAI'UN FIL ARDLI WALA FIS SAMAA'WAHUWAS SAMII'UL 'ALIIM'
(dengan nama Allah, dengan nama-Nya tidak akan berbahaya sesuatu yang ada di bumi maupun yang ada di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menganjurkan agar doa tersebut dibaca sebanyak tiga kali di waktu pagi dan tiga kali di waktu sore. Barangsiapa membacanya dengan rajin seperti itu, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjanjikan bahwa orang itu tidak akan terkena musibah yang datang secara tiba-tiba. Bacaan di waktu pagi akan melindunginya hingga sore tiba, sedangkan bacaan di waktu sore akan melindunginya hingga pagi tiba.
Lengkap haditsnya berbunyi sebagai berikut:
عَنْ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ عَنْ عُثْمَانَ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَنْ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ
فِي الْأَرْضِوَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ تَفْجَأْهُفَاجِئَةُ بَلَاءٍ حَتَّى اللَّيْلِ وَمَنْ قَالَهَا
حِينَ يُمْسِيلَمْ تَفْجَأْهُ فَاجِئَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُصْبِحَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(AHMAD - 497) : Dari Aban Bin Utsman dari Utsman bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membaca 'BISMILLAAHIL LADZII LAA YADLURRU MA'AS MIHI SYAI'UN FIL ARDLI WALA FIS SAMAA'WAHUWAS SAMII'UL 'ALIIM' (dengan nama Allah, dengan nama-Nya tidak akan berbahaya sesuatu yang ada di bumi maupun yang ada di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, maka tidak akan ditimpa musibah mengejutkan hingga malam hari, dan barangsiapa membacanya di waktu sore maka tidak akan ditimpa musibah mengejutkan hingga pagi hari jika Allah menghendaki."
Iman kepada Qadha dan Qadar lahirkan ketenangan
Rukun iman keenam ini merupakan pilar kehidupan yang amat penting. Dengan iman kepada Qadha dan Qadhar kita sadar akan kekuasaan Allah, kita sadar akan keterbatasan manusia dan sadar akan keterbatasan mahluk-Nya. Iman kepada Qadha dan Qadar merupakan manifestasi keimanan kepada Allah SWT yang Maha Berkuasa di seluruh alam.
Kesadaran inilah yang akan memberikan ketenangan bathin manakala berbagai ujian dan musibah menimpa. Seorang beriman yakin seyakin-yakinnya bahwa apapun yang terjadi adalah kehendakNya.
Mushtafa Bugha dan Muhyidin Misto dalam Syarah Arabain Nawajiyah menjelaskan, seorang hamba yang beriman tidak akan peduli dengan berbagai usaha menggoyang dan membahayakannya. Karena ia tahu dan yakin bahwa kebaikan dan keburukan hanyalah terjadi atas kuasa Allah. Bahwa manfaat dan mudharat terjadi hanya kehendakNya, dan tidak ada satu mahluk pun yang ikut memiliki wewenang.
“Katakanlah Semuanya (datang) dari sisi Allah (An Nisaa:78)
Rasulullah SAW bersabda: Ketahuilah bahwa jika seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagimu, maka mereka tidak akan bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Dan jika seluruh umat ini berkumpul untuk memudharatkanmu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa memudharatkanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah terhadapmu.
Allah berfirman dalam Surat Al An’am ayat 17.
Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu maka tidak ada yang menghilangkannya selain Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakkuasa atas tiap-tiap sesuatu.
Menurut Musthafa dan Muhyidin, tidak ada bahaya yang akan menimpamu jika Allah tidak menghendakinya, bahkan Allah justru akan menjauhkan bahaya tersebut darimu. Demikian juga jika ada seseorang yang menginginkan satu manfaat bagimu, maka manfaat tersebut tidak bisa engkau nikmati manakala Allah enggan memberikannya kepadamu.
Tiada sesuatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah SWT. (Al Hadid:22)
Demikianlah seorang beriman akan meyakini apapun yang telah terjadi dan dialami sampai detik ini merupakan sebuah kehendak Allah. Allah lah yang mengetahui seluruh kehendak-Nya dan tugas kita adalah mengimani dengan keyakinan spenuhnya mulai dari hati, ucapan sampai perbuatan bahwa semuanya merupakan kehendak-Nya. Inilah yang kemudian akan memberikan ketenangan akan hari ini dan masa depan. Semuanya telah berada di tangan-Nya, dan sudah ada jaminan bahwa yang beriman kepadaNya akan selamat di dunia dan akhirat. Sebuah ketenangan yang Allah kemudian ilhamkan kepada mereka yang beriman.
Rasulullah SAW yang mulia dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad bersabda:
Segala seuatu memiliki hakikat, maka seseorang tidak akan mencapai hakikat keimanan sehingga ia memahami bahwa apa yang menimpanya tidak akan bisa luput darinya dan segala sesuatu yang luput darinya tidak akan dapat menimpanya.
Dengan sikap yang mendalam terhadap rukun iman keenam ini maka seorang Muslim hatinya akan senantiasa tenang, tidak gelisah dan tidak khawatir akan masa depan meskipun secara akal mungkin suram dan tidak menentu. Semuanya karena dia menggantungkan kepada Allah SWT yang telah menciptakan dirinya. Allah tempat bergantung dan kepada Allah semua akan kembali.Sabtu, 19 Maret 2011
Allah Hanya Memanggil Kita 3x Saja Seumur Hidup
Jumat, 18 Maret 2011
Memperjelas Posisi Bid'ah = Menutup Pintu Debat Kusir
Rabu, 16 Maret 2011
Berburu Do’a Mustajab
Saudariku, sebagai wanita dengan kodrat yang mempunyai beragam peran tentunya tak jauh dari masalah. Terlebih lagi secara fitrah, wanita sering mengedepankan hati atau perasaan untuk menilai sesuatu. Dengan demikian hendaknya kita mencari cara agar kita dapat mensiasati kelemahan itu agar menjadi lebih tegar tatkala kita dirundung masalah.
Saudariku, berdoalah kepada Allah karena itulah kunci dari segala masalah kita, Allah telah berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al Baqarah: 186)
Apa susahnya kita mengadu kepada Allah yang telah mentakdirkan semua masalah yang telah menghampiri kita? Segala masalah akan ada kunci jawabnya meskipun entah kapan waktunya. Kita hanya bisa serahkan kepada Allah dan berusaha semaksimal mungkin untuk memecahkannya. Ingatlah saudariku apapun masalahnya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.
أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Qs Ar-Ra’d: 28)
Saudariku doa adalah kunci yang sangat ampuh dan mujarab untuk melepaskan kepenatan hati, rasa was-was ataupun segala masalah yang sedang kita hadapi. Ingatlah bahwa doa adalah inti ibadah. Kita percaya bahwa dengan terus dan terus memohon kepada Allah maka Allah akan memudahkan urusan kita.
Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata:
“Jika Allah akan memberi kunci kepada seorang hamba, berarti Allah akan membuka (pintu kebaikan) kepadanya dan jika seseorang disesatkan Allah, berarti ia akan tetap berada di depan pintu tersebut.”
Tentu saja tidak semua doa dapat diterima. Oleh karena itu pandai-pandailah dalam mensiasati agar doa terkabul. Dalam kesempatan kali ini akan kami jelaskan orang-orang yang beruntung karena doanya terkabul dan waktu-waktu mustajab untuk berdoa. Akan tetapi hal ini tidak berarti memvonis orang-orang yang tidak termasuk dalam golongan di atas, doanya tidak dikabulkan, Wallahu a’lam bishawab.
Serahkan semua usaha kita kepada Allah, karena Allah yang berhak menentukan hasil dari proses yang kita usahakan.
Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
“ Allah Subhanahu wata’ala berfirman, ’Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, Aku bersamanya bila dia ingat Aku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia menyebut Nama-Ku dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutkan dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR Bukhari Muslim)
Ada beberapa golongan manusia yang doanya terkabul, antara lain;
* Doa seorang muslim terhadap saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya
Dari Abu Darda’ Radhiyallahu’anhu, dia berkata bahwa Nabi Muhammamad Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Tidak seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak ada dihadapannya kecuali ada seorang malaikat yang ditugaskan berkata kepadanya:’Aamiin, dan bagimu seperti yang kau do’akan.” (HR Muslim)
* Orang yang memperbanyak berdoa pada saat lapang dan bahagia
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang.” (HR At-Tirmidzi, Dishahihkan oleh Dzahabi dan dihasankan oleh Al-albani)
* Orang yang teraniaya
Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Hati-hatilah dengan doa orang-orang yang teraniaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan).” (HR Bukhari & Muslim)
* Doa orangtua kepada anaknya dan doa seorang musafir
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
”Tiga orang yang doanya pasti terkabullkan; doa orang yang teraniaya, doa seorang musafir dan doa orangtua terhadap anaknya.” HR Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Albani
* Doa orang yang sedang berpuasa
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, dia Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Tiga doa yang tidak ditolak; doa orangtua terhadap anaknya, doa orang yang sedang puasa, dan doa seorang musafir.” HR Baihaqi dan dishahihkan oleh Al-Albani
Kemudian lebih baik lagi tatkala kita tahu waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa sehingga kita bisa maksimal dalam berdoa. Antara lain:
* Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga akhir malam terakhir, lalu berfirman: Barangsiapa yang berdoa, pasti akan Kukabulkan, barangsiapa yang memohon pasti akan Aku perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti akan Ku ampuni.” (HR Bukhari)
* Tatkala berbuka puasa bagi orang yang berpuasa
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu’anhu, dia mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak.” (HR Ibnu Majah)
* Pada setiap dubur shalat fardhu (sesudah tasyahud akhir, sebelum salam)
Dari Abu Umamah Radhiyallahu’anhu, Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu wata’alla, beliau menjawab:
“Dipertengahan malam yang akhir dan pada setiap dzhur shalat fardhu.” (HR At Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani)
* Pada saat perang berkecamuk
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak; doa pada saat adzan dan doa tatkala perang berkecamuk.” (HR Abu Daud dishahihkan oleh Imam Nawawi dan Al-Albani)
* Sesaat pada hari Jum’at
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Abul Qasim Shalallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya pada hari Jum’at ada sesaat yang tidak bertepatan seorang hamba muslim sholat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan dikabulkan. Beliau berisyarat dengan tangannya untuk menunjukkan sebentarnya waktu tersebut.” (HR Al Bukhari)
* Pada waktu bangun tidur malam hari bagi orang yang bersuci dan berdzikir sebelum tidur
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya.” (HR Ibnu Majah)
* Diantara adzan dan iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah.” (HR Abu Daud, dishahihkan Al-Albani)
* Pada waktu sujud dalam shalat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab doa saat itu sangat diharapkan untuk terkabul.” (HR Muslim)
* Pada saat sedang turun hujan
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Dua doa yang tidak pernak ditolak; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu turun hujan.” (HR Hakim dan dishahihkan oleh Al-Albani)
* Pada saat ada orang yang baru saja meninggal
Dari Ummu Salamah Radhiyallahu’anha, Rasulullah Shallallahu’alahi wasallam bersabda tatkala Abu Salamah sakaratul maut:
“Susungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya.” Semua keluarga histeris. Beliau bersabda:”Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat meng-amini apa yang kamu ucapkan.” (HR Muslim)
* Pada malam lailatul qadr
Allah Subhanahu wata’alla berfirman:
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Qs Al Qadr: 3-5)
* Doa pada hari Arafah
Dari ‘Amr bin Syu’aib Radhiyallahu’anhu dari bapaknya dari kakeknya, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah.” (HR At Tirmidzi dishahihkan Al-Albani)
Semoga bermanfaat dan dapat mengoptimalkan agar doa terkabul. Wallahu a’lam.